PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia
pendidikan secara sadar atau tidak kini tengah bergerak menjadi satu pasar
dunia, suatu pasar yang efisien dan transparan, yang mencakup daerah-daerah
yang tak terbatas. Globalisasi mau tidak mau akan menjadi trend dari setiap
organisasi baik organisasi usaha, sosial maupun organisasi pendidikan. Negara
yang tidak mau dalam pengefisienan dan pentransparanan tersebut akan
ketinggalan karena dinamisnya perubahan. Keberadaan lembaga
pendidikan sebagai salah satu pranata sosial budaya saat ini dihadapkan pada
berbagai tantangan yang kompleks. Lembaga pendidikan kini berhadapan dengan
derasnya arus perubahan akibat globalisasi yang memunculkan persaingan dalam
pengelolaan lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta. Globalisasi menuntut
perlunya relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat dan dunia
kerja/industri terhadap mutu lulusan (out-put) serta munculnya globalisasi pendidikan dengan
bermunculannya lembaga pendidikan yang bertaraf internasional.
Perubahan yang merupakan perbedaan
yang terjadi dalam urutan waktu, tentu saja tidak mudah diterjemahkan secara
singkat dan eksplisit. Perubahan dalam pengertian hakiki sesungguhnya
mengandung konotasi majemuk yang telah tergambar, lintas ruang dan lintas waktu
dengan demikian warna-warni kehidupan masyarakat, warna warni yang dikenal
sebagai ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Dengan adanya perubahan
tersebut, lingkungan pendidikan juga mengalami perubahan yang luar biasa. Dan
kalau kita mau merunut pangkalnya, semua ini tentu saja tak terlepas dari
menggejalanya revolusi informasi dan globalisasi yang melanda dunia saat ini.
Akibat adanya revolusi dan
globalisasi sebagaimana disebutkan di atas, persaingan kini telah menjadi
semakin sengit karena tidak lagi terbatas pada persaingan antar sesama
perusahaan domestik, tetapi juga dengan perusahaan multinasional dari manapun
juga. Ini terjadi pada hampir semua bidang usaha, bukan hanya pada bidang
bisnis saja, tetapi persaingan tersebut juga telah merambah ke dunia pendidikan
kita, mulai dari Play group, SD, SLTP, SLTA, Universitas, bahkan ke
institusi-institusi pendidikan lainnya.
Berkaitan dengan meningkatnya
persaingan dalam bidang pendidikan ini, terjadi pula perubahan pada perilaku
konsumen, dalam hal ini yang dimaksud adalah masyarakat (orangtua dan siswa),
maupun dunia usaha. Karena banyaknya pilihan, konsumen kini menjadi semakin
banyak tuntutan, baik mengenai kualitas lulusan dan biaya pendidikan maupun pasilitas
pendidikan. Bargaining power
masyarakat meningkat sedemikian rupa sehingga industri atau dunia pendidikan
terpaksa harus melayaninya kalau tidak mau akan tersingkir dari kancah
persaingan yang makin berat.
Dalam situasi lingkungan yang penuh
dengan dinamika ini, manajemen pendidikan harus dapat menciptakan organisasi
yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada dan masyarakat pada
umumnya dan objek pendidikan (Siswa dan orangtua) pada khususnya. Saat yang
bersamaan dapat pula bersaing secara efektif dalam konteks lokal, nasional
bahkan dalam konteks global.
Dengan kata lain dunia pendidikan
kini dituntut untuk mengembangkan manajemen strategi dan operasi yang pada
dasarnya banya diterapkan dalam dunia usaha, sebagai langkah antisipatif terhadap
kecenderungan-kecenderungan baru guna mencapai dan mempertahankan posisi
bersaingnya, sehingga nantinya dapat dihasilkan manusia-manusia yang memiliki
sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
MANAJEMEN STRATEGI DAN OPERASI
A. Pengertian Manajemen Strategi
dan Operasi
1. Manajemen Strategi
Strategi
berasal dari bahasa Yunani stratogos
yang artinya ilmu para jenderal untuk memenangkan suatu pertempuran
dengan menggunakan sumber daya yang terbatas (Sihombing,2000). Pengertian atau
defenisi Manajemen strategi dalam khasanah literatur ilmu manajemen memiliki
cakupan yang luas, dan tidak ada suatu pengertian yang dianggap baku. Itulah
sebabnya defenisi manajemen strategi berkembang luas tergantung pemahaman
ataupun penafsiran seseorang.
Meskipun
demikian dari berbagai pengertian atau defenisi yang diberikan oleh para pakar
manajemen dapat ditemukan suatu kesamaan pola pikir, bahwa manajemen strategi
merupakan ilmu yang menggabungkan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka pembuatan
keputusan-keputusan organisasi secara strategis, guna mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Dari berbagai pengertian atau defenisi
yang ada dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu
dari suatu pembuatan (formulating),
penerapan (implementing)
dan evaluasi (evaluating)
keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah
organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang (Dwiningsih,2001)
2. Manajemen Operasi
Jika dalam manajemen strategi kita berbicara tentang formulating, implementing, dan evaluating maka dalam manajemen
operasi kita berbicara tentang usaha pengelolaan (planning, organizing, actuacting, controlling) secara optimal penggunaan sumber
daya/ faktor-faktor produksi (man,
material, machine, methode, Manajemen Operasiney, market ) dalam
proses transformasi bahan mentah menjadi produk / jasa. Menurut Ishak (2007)
manajemen operasi erat kaitannya dengan pengelolaan input menjadi out
put sesuai dengan strategi yang direncanakan untuk memperoleh hasil
yang diinginkan, misalnya dalam sebuah universitas dosen, peralatan, dan staff merupakan input, maka outputnya adalah mahasiswa
terdidik dengan memanfaatkan fasilitas yang ada dan mengabdi kepada masyarakat.
Manajemen Operasional (MO) merupakan suatu ilmu
yang dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit,
perguruan tinggi, pabrik garmen, dan lain-lain, mengapa demikian? Karena jenis
usaha seperti yang disebutkan diatas menghasilkan produk yang bisa berupa
barang maupun jasa, yang mana untuk kegiatan proses produksinya yang efektif
dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara mengelola
operasinya
Ada berbagai hal yang bisa dikemukakan dan
menjadikan alasan pentingnya mempelajari Manajemen Operasi diantaranya adalah:
1. Manajemen Operasi merupakan salah satu
fungsi utama yang harus ada di semua jenis organisasi sehingga apabila akan
mengelola organisasi maka mau tidak mau harus mempelajari konsep Manajemen
Operasi.
2. Dengan mempelajari Manajemen Operasi,
kita dapat mengetahui seluk beluk dan berbagai hal yang berkaitan dengan cara
memproduksi barang maupun jasa
3. Dengan mempelajari Manajemen operasi,
kita dapat memahami dan mengerti dengan benar apa yang seharusnya dilakukan
oleh manajer operasional.
4. Karena
Manajemen operasi merupakan bagian yang paling mahal dalam organisasi, sehingga
penting sekali untuk dipelajari. Hal ini dapat diartikan efektifitas dan
efisiensi Manajemen Operasi akan berdampak besar bagi perusahaan
B. Persiapan Menghadapi
Persaingan dalam Dunia Pendidikan
Di dalam dunia usaha,
tantangan terberat bagi seorang usahawan adalah bagaimana ia dapat membawa
usaha yang dirintisnya itu menjadi sebuah usaha besar dan bisa memimpin pasar.
Ini bukan pekerjaan mudah sebab ketika anda memutuskan terjun ke dunia usaha,
anda harus siap menghadapi kerasnya persaingan usaha dan pesaing-pesaing anda.
Bagaimanapun, usaha yang anda geluti itu juga turut diminati oleh pihak lain.
Begitu juga halnya dalam bidang pendidikan, harus siap menghadapi kerasnya
persaingan sehingga pendidikan kita bisa kompetitif di kancah globalisasi saat
ini dan diminati oleh pihak lain.
Dalam dunia pendidikan,
persaingan adalah hal yang wajar. Munculnya persaingan itu adalah untuk
mendapatkan objek pendidikan (siswa/ mahasiswa) sebanyak-banyaknya. Oleh karena
itu, bisanya hanya pimpinan institusi pendidikan bermental gigih dan kuatlah
yang mampu menghadapi kerasnya persaingan ataupun krisis yang terjadi didalam
perjalanan sekolah atau universitas.
Persaingan
dalam memperebutkan objek pendidikan, sangat erat kaitannya dengan kecekatan
seorang yang terjun dalam bidang pendidikan mengenali selera pasar serta
pemilihan pasar usaha yang tepat. Agar objek pendidikan loyal, maka harus
mempunyai strategi guna mempertahankan mereka agar tidak lari ke
pesaing-pesaing lain. menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (1999) hal-hal yang
harus diperhatikan dalam menghadapi hal tersebut adalah :
1.
Analisis
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh para pesaing, anda bisa belajar dari
kehebatan atau kelebihan yang mereka miliki.
2.
analisis
juga kelemahan-kelemahan yang ada pada usaha mereka. Hal ini berguna bagi anada
untuk memanfaatkan kelenahan pesaing sebagai peluang baru yang dapat anda
tawarkan kepada pelanggan atau konsumen anda.
C. Konsep
Manajemen Strategi dan Manajemen Operasional.
Richard Vancil (dari Harvard
University) merumuskan konsep strategi sebagai berikut : ”Strategi sebuah
organisasi atau sub unit sebuah organisasi lebih besar, yaitu sebuah
konseptualisasi yang dinyatakan atau diimplikasi oleh pemimpin oragnisasi yang
brsangkutan, berupa :
1.
Sasaran-sasaran
jangka panjang atau tujuan-tujuan organisasi tersebut.
2.
Kendala-kendala
luas dan kebijakan-kebijakan yang atau ditetapkan sendiri oleh sang pemimpin,
atau yang diterimanya dari pihak atasannya, yang membatasi skope
aktivitas-aktivitas organisasi yang bersangkutan dan
3.
kelompok-kelompok
rencana dan tujuan-tujuan jangka pendek yang telah diterapkan dengan ekspektasi
akan diberikannya sumbangsih mereka dalam hal mencapai sasaran-sasaran
organisasi tersebut.
Tujuan
suatu strategi adalah untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi
keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing. Organisasi tersebut masih harus
meraih keunggulan apabila ia dapat memanfaatkan peluang-peluang di dalam lingkungan,yang
memungkinkan menarik keuntungan-keuntungan dari bidang-bidang kekuatannya.
Bagaimana dengan konsep manajemen operasional.
Konsep manajemen operasional, harus menguasai
ilmu akuntansi, statistik, teknologi informasi dan matematika, sehingga semakin
banyak pula kesempatan kerja yang tersedia. Tidak menutup kemungkinan di bidang
bisnis yang bergerak pada sektor jasa, juga membutuhkan keahlian manajemen
operasional misalnya menjadi manajer operasional bank, manajer proyek, manajer
operasi di asuransi. Begita pula di organisasi non bisnis pun juga membutuhkan
keahlian manajemen operasional misalnya di pendidikan, pelayanan masyarakat,
advokasi dan sebagainya.
Keputusan penting dalam manajemen operasional
adalah menentukan desain produk seperti apa yang akan dihasilkan perusahaan.
Mengapa demikian Hal ini dikarenakan kegiatan dari manajemen operasional adalah
melakukan transformasi input menjadi output, sehingga apa saja tindakan
transformasi yang akan dilakukan mengacu pada output yang seperti apa atau
bagaimana yang akan dihasilkan perusahaan. Berkaitan dengan keputusan desain
adalah keputusan dalam menentukan kualitas seperti apa yang akan diwujudkan
oleh perusahaan. Hal ini merupakan konsekuensi logis bagi perusahaan yang ada,
mengapa demikian ? Jawabannya cukup sederhana yaitu pada kenyataan dalam dunia
bisnis terjadi persaingan artinya setiap perusahaan yang menghasilkan produk
baik berupa barang maupun jasa hamper selalu menghadapi persaingan dari
perusahaan lain. Sehingga agar dapat mempertahankan diri dalm dunia persaingan
secara jangka panjang maka kualitas merupakan konsep penting yang harus
dipahami oleh manajer operasional dalam menjalankan aktifitasnya
D. Proses
Manajemen Strategi
Strategic management atau manajemen strategi adalah suatu proses
kombinasi tiga kegiatan yang saling terkait yaitu analisis, perumusan dan
pelaksanaan strategi. Dengan demikian ada tiga komponen yang harus diperhatikan
dalam menentukan strategi yaitu analisis, perumusan, dan pelaksanaan, yang
dapat berlaku untuk organisasi baik perusahaan, organisasi kemasyarakatan,
organisasi sosial maupun lembaga pendidikan.
Rangkaian proses penyusunan
manajemen strategi dapat dilihat pada beberapa Manajemen Operasidel yang
dikembangkan para ahli. Salah satu Manajemen Operasidel yang sering dianjurkan
adalah Manajemen Operasidel dengan rangkaian sebagai berikut, analisis
lingkungan internal, eksternal, penyusunan berbagai strategi, pemilihan
strategi, implementasi strategi dan analisis strategi (Gregory Dess-Lex Miller,
1993). Manajemen Operasidel tersebut dapat dijelaskan sebagaimana berikut ini:
·
Analisis
Lingkungan, adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan yntuk
memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan disini mencakup semua
faktor baik yang berada di dalam maupun di luar perusahaan dapat mempengaruhi
pencapaian tujuan yang diinginkan. Hasil dari analisis lingkungan ini
setidaknya akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan yang biasanya
digunakan dengan meManajemen Operasitret SWOT (strength, weakness,
oppurtinities and threatmen) yang dimilikinya.
·
Menentukan
dan menerapkan arah organisasi,setelah melakukan analisis lingkungan eksternal
dan internal diharapkan kita sudah dapat memiliki gambaran mengenai posisi
perusahaan dalam persaingan. Dimana kita harus pasti mendefinisikan SWOT.
·
Formulasi
strategi, fokus utama formulasi strategi adalah bagaimana menyesuaikan diri
agar dapat lebih baik dan lebih cepat bereaksi dibanding pesaing dalam
persaingan yang ada.
·
Implementasi
strategi, masalah implementasi ini cukup rumit, oleh karena itu agar penerapan
strategi organisasi dapat berhasil dengan baik, manajer harus memiliki gagasan
yang jelas tentang isu-isu yang berkembang dan bagaimana cara mengatasinya.
Dalam tahapan ini, masalah struktur organisasi, budaya perusahaan dan pola
kepemimpinan harus dibahas secara lebih mendalam.
·
Pengendalian
Strategi,merupakan suatu jenis khusus dari pengendalian organisasi yang
berfokus pada pemantauan dan pengimplementasikan proses manajemen strategi.
D. Strategi
Operasi dalam Lingkungan Global
Untuk menetapkan strategi bisnis dalam rangka
mencapai keunggulan kompetitif yang tepat maka biasanya ada tiga langkah utama
yang dilakukan perusahaan yaitu:
1. Analisis Lingkungan
Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dan memahami lingkungan, pelanggan, industri dan pesaing
2.Menetapkan Misi Perusahaan
Menetapkan alsan keberadaan perusahaan dan
mengidentifikasi nilai produk yang akan diciptakan oleh perusahaan.
3. Membentuk Strategi
Membangun keunggulan bersaing seperti harga yang
murah, fleksibilitas rancangan atau isi, mutu, penghantaran yang cepat,
ketergantungan, jasa purna jual, atau lini produk yang luas.
Adapun tiga strategi yang masing-masing
memberikan peluang bagi para manajer operasi untuk meraih keunggulan adalah:
Bersaing pada perbedaan (Differentiation), keunikan
dapat melalui karakteristik fisik maupun atribut jasa yang ditawarkan kepada
konsumen sehingga konsumen mempersepsikannya sebagai nilai.
Bersaing pada biaya (Cost Leadership), nuntuk mencapai nilai maksimum yang
diinginkan pelanggan tetapi dengan kualitas yang memadai.
Bersaing pada respon cepat (rapid response), melalui
keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan penghantaran barang yang
tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan serta kinerja yang fleksibel.
E. Keputusan Utama
Dalam Manajemen Operasional Pada Perusahaan Yang Mempunyai Strategi berbeda
Strategi bisnis yang telah ditetapkan oleh
perusahaan merupakan salah satu dari tiga pilihan strategi yang tercermin dalam
keputusan fungsionalnya. Adapun dalam fungsi operasioanl sebagaimana yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka implementasi startegi operasional terlihat dalam
keputusan penting dalam manajemen operasional. Berikut digambarkan bahwa sepuluh
keputusan utama dalam manajemen operasional perusahaan akan berbeda apabila
diterapkan pada perusahaan yang bergerak dibidang barang dan jasa serta pada
perusahaan yang menetapkan strategi berbeda.
Tabel 1.Strategi Operasional di perusahaan yang menghasilkan
barang dan jasa
Produsen Produk
Barang
|
Produsen Produk Jasa
|
||
1. Desain Produk
|
Produk berwujud
|
Produk tidak berwujud
|
|
2. Kualitas
|
Kualitas obyektif
|
Kualitas Subyektif
|
|
3. Proses dan Kapasitas
|
Konsumen tidak terlibat dalam proses.
Kapasitas bisa melebihi permintaan
karena bisa disimpan dan dipindahkan
|
Konsumen secara langsung terlibat dalam
proses.
Kapasitas harus sesuai dengan permintaan
|
|
4. Lokasi
|
Biasanya dekat dengan bahan baku
|
Perlu lebih dekat dengan pelanggan
|
|
5. Layout
|
Fokus pada peningkatan efisiensi
|
Dapat meningkatkan nilai produk
|
|
6. Sumber Daya Manusia
|
Fokus pada keahlian taknis, upah
berdasar output
|
Para pekerja berinteraksi langsungdengan
konsumen,standar bervariasi
|
|
7. Manajemen Rantai
Pasokan
|
Hubungan suplly chain sangat penting
|
Hubungan supply chain penting tetapi
tidak kritis
|
|
8. Persediaan
|
Untuk semua jenis persediaan
|
Tidak dapat disimpan sehingga harus
dicarai cara lain melayani perubahan permintaan
|
|
9. Penjadwalan
|
Kemampuan menyimpan mempengaruhi
kecepatan produksi
|
Seringkali ada perubahan jadwal konsumen
sehingga harus menyesuaikan penjadwalan karyawan.
|
|
10. Pemeliharaan
|
Biasanya upaya untuk pencegahan
|
Biasanya upaya untuk perbaikan
|
|
|
|
|
|
E. Manajemen Strategi dan
Manajemen Operasi dalam bidang pendidikan
Dari
dimensi strategi yang sudah dibahas diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa
dalam mengembangkan strategi yang mampu menjawab tujuan suatu organisasi,
setiap strategi perlu memahami dan menguasai seluk beluk program yang sedang
dilaksanakan atau dikembangkan. Aspek internal, mulai dari konsep , tenaga
pendukung, sarana yang dimiliki, biaya yang tersedia, struktur organisasi yang
akan melaksanakan strategi, hasil yang telah rtegi;dicapai dan
hambatan-hambatan yang dilami dengan strategi lama. Aspek eksternal seperti
dustrkungan masyarakat, perkembangan lingkungan, dan perubahan yang disebabkan
faktor keamanan, politik, hukum lain-lain dan lain-lain.informasi tentang kedua
aspek ini sangat diperlukan. Kesalahan menggunakan informasi ini akan berakibat
tidak baik terhadap hasil yang akan dicapai nantinya (Sihombing,2000)
Pisau analisis yang biasa
digunakan untuk mendiagnosis suatu kegiatan yang akan dikembangkan kemudian
diwujudkan menjadi strategi yang diperlukan agar tujuan dapat berjalan dengan
baik dan mencapai tujuan, digunakan pisau SWOT. Dalam menentukan strategi
pendidikan, tidak salah kalau kita juga memperhatikan strategi strategi
pemasaran di lingkungan dunia bisnis yang terus di bayangi dan di intai oleh
situasi persaingan karena untuk menunjukkkan jati dirinya. Pendidikan Luar
Sekolah (PLS) juga harus siap bersaing dengan strategi yang di gunakan jalur
pendidikan lain. Dalam menentukan strategi pada umumnya di lakukan dengan :
1.
Mengenali
posisi persaingan
hal ini
berarti bahwa dalam mengembangkan strategi pendidikan luar sekolah diberbagai
tingkatan perlu di cermati berbagai situasi yang mungkin akan menjadi benturan
dalam gerakan pendidikan luar sekolah.
Antara
lain : a. Situasi pendidikan yang menggambarkan jumlah dan jenis pendidikan
yang ada,jumlah siswa dan angka putus sekolah; b. Situasi ketenagakerjaan dalam
arti jumlah pengangguran,jumlah yang tidak melanjutkan dan tidak
bekerja,kemampuan lulusan sekolah untuk merebut pasar kerja; c. Situasi
masyarakat dalam arti minat pada pendidikan kejuruan dan kebutuhan belajar.
Dengan
mengetahui peta-peta tersebut,pendidikan luar sekolah dapat mempertimbangkan
bagian mana yang tidakdi miliki persaingan yang dapat di rebut untuk di
kembangkan.
1.
Menetapkan
tujuan bisnis
Dari
fakta-fakta yang di miliki diatas, lembaga pendidikan sebelum memulai suatu
program, dapat mengembangkan tujuan tang ingin dicapai apabila melaksanakan
kegiatan,karena lembaga pendidikan sudah mengetahui data-data,lembaga
pendidikan yang sudah ada mengetahui posisinya sekarang dan kemana harus
bergerak.
Misalnya;
pendidikan luar sekolah ingin agar warga belajar setelah selesai satu program
langsung bisa bekerja maka tujuannya adalah seluruh warga belajar memilki
keterampilan yang sesuai dengan lingkungannya. Untuk itu lembaga pendidikan
luar sekolah tersebut harus tahu dimana posisinya di mata masyarakat, baru
mengadakan penyesuaian dengan strategi yang tepat.
1.
Merumuskan
strategi yang diperlukuan untuk mencapai posisi baru.
Hal ini
harus dilakukan dengan menggunakan dan menjawab kecenderungan-kecenderungan
dorongan eksternal, seperti kompetisi perubahan kebutuhan dan teknologi serta
mengembangkan komponen sumber daya.
Ada beberapa tingkatan manajemen strategi yang perlu
mendapat perhatian di lingkungan pendidikan. Pertama strategi pendidikan
tingkat desa, dimana program dilaksanakan. Disini diperlukan strategi untuk
menentukan kebutuhan belajar, menentukan tempat dan waktu belajar,merekrut
sumber belajar, menggali sumber dana, pemasaran hasil belajar. Kedua, strategi
tingkat kabupaten, disini diperlukan strategi yang merupakan kiat. Di sini
diperlukan cara yang tepat untuk membina, meManajemen Operasitivasi para
petugas lapangan tingkat kecamatan. Ketiga, strategi tingkat propinsi yang
menggambarkan operassional program. Disini diperlukan cara yang tepat untuk
merencanakan pencapaian target program, pembinaan dan penilaian realitas
program untuk wilayah satu propinsi. Keempat, strategi tingkat pusat yang
merupakan kebijakan. Disini diperlukan pengembangan sumber daya manusia, perencanaan
penganggaran, penilaian dan pengembangan program.
F. Strategi Operasional dalam
Lingkungan Pendidikan
Untuk mengembangkan strategi operasional, harus menggunakan
metode yang sama yaitu mempelajari kekuatan dan kelemahan, peluang dan
tantangan yang ada dalam mengoperasionalisasikan kebijakan yang datang dari
hirarki yang lebih tinggi. Kembangkan dulu berbagai strategi baru pilih dan
putuskan mana yang paling sesuai. Berbagai strategi yang mungkin digunakan
antara lain:
· Konsentrasi pelaksanaan program belajar. Hal ini berarti menghindari
pemerataan dan penjatahan yang membuat program tidak berhasil dan berdaya guna,
pemerataan cenderung asal ada.
· Mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mewujudkan pusat-pusat
kegiatan belajar masyarakat. Memanfaatkan sarana-sarana yang ada di masyarakat
yang memungkinkan digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Memberikan pengertian
kepada masyarakat, sehingga mereka menjadikan pendidikan merupakan suatu
kebutuhan.
· Membuat peta situasi dimana program akan dilakukan, hal seperti ini
dapat dilakukan dengan analisis lingkungan. Apa potensi yang belum disentuh dan
mungkin untuk dimanfaatkan.
· Mendorong tumbuhnya lembaga belajar atau organisasi kemasyarakatan yamg
bergerak pada jalur pendidikan, dan mendorong mereka menjadi pengelola pusat
kegiatan belajar masyarakat tersebut, dengan harapan lembaga ini lebih cepat
tumbuh di masyarakat dan menyerap aspirasi yang tumbuh di masyarakat tersebut.
· Melatih pengelola pusat kegiatan belajar masyarakat, keberhasilan
pendidikan masyarakat akan banyak ditentukan oleh kemampuan mengelola program
yang dilaksanakan oleh masyarakat. Karena itu perlu dilengkapi dengan
seperangkat pengetahuan operasonal, sebagaimana layaknya tentara yang akan
bertempur dan menginginkan kemenangan mereka perlu dilengkapi dengan peralatan
militer yang memadai.
· Membentuk jaringan informasi dan pemasaran, hal ini erat kaitannya
dengan penyalur hasil-hasil dari program belajar di masyarakat.
G.
Merancang Strategic Architecture
dan Operasi dalam Dunia Pendidikan
Hal
ini dilakukan setelah analisis lingkungan, lembaga pendidikan diharapkan mampu
memperoleh gambaran yang cukup utuh mengenai kondisi eksternal dan kondisi
internalnya. Dengan demikian faktor-faktor yang merupakan kekuatan, kelemahan,
kesempatan dan ancaman sudah mampu terdefenisi dengan jelas. Berdasarkan hal
ini, suatu institusi pendidikan kemudian dapat menentukan dan menetapkan arah
yang ingin dituju dimasa depan.
Masa
depan bagi lembaga pendidikan pada hakikatnya tidak hanya harus dibayangkan, melainkan
juga harus dibangun. Untuk itu dibutuhkan seorang seorang arsitek strategi dan
operasi yang mampu memimpikan sesuatu yang belum diciptakan. Untuk membangun
arsitektur strategi dan operasi bukanlah pekerjaan yang mudah. Manajemen puncak
suatu institusi pendidikan harus mempunyai perspektif meneganai manfaat baru
tentang fungsionalitas, tentang apa yang akan ditawarkan kepada objek
pendidikan dan masyarakat dimasa depan. Perspektif mengenai apa sesungguhnya
kompetensi inti baru yang akan dibutuhkan untuk menciptakan manfaaat baru.
Arsitektur strategi dan operasi harus mampu mengidentifikasikan apa yang harus
dilakukan sekarang untuk memotong masa depan, harus mengetahui
kompetensi-kompetensi apa yang harus akan dibangun sekarang, sehingga nantinya suatu
institusi pendidikan bbisa meraih bagian yang cukup besar dari masa depan di
arena peluang yang sedang bermunculan.
Erat
kaitannya dengan arsitektur strategi dan operasi, maka tentu saja menarik bagi
kita untuk melihat realitas yag ada dalam konteks Indonesia. Dengan kata lain
sudah sejauh manakah pengelola pendidikan kita memainkan perannya sebagai
arsitektur strategi dan operasi dalam melihat masa depan pendidikan di negara
ini.
Menurut
Prahalad dalam Pramono dan Zulkiefliemansyah (1999) untuk memenangkan suatu
persaingan masa depan, seorang pengelola pendidikan (orang yang terjun dalam
pendidikan) harus menghabiskan waktunya minimal 60% untuk menjadi arsitek
perubahan masa depan, dan hal ini sangat diperlukan dalam menyongsong masa
depan yang diinginkan, yang perlu diingat bahwa arsitektur strategi dan operasi
harus mampu mengetahui kapabilitas-kapabilitas yang akan dibangun untuk
mencapai tujuan pendidikan yang eksplisit sebagai guidance oprasional.
KESIMPULAN
Proses manajemen strategi yang
diungkapkan dalam makalah ini secara teoritis bukanlah hal yang mudah, akan
tetapi dalam hal praktiknya (operasinya) melaksanakan proses yang sederhana ini
merupakan pekerjaan yang sangat berat. Untuk mencapai suatu tujuan tentunya
harus dibangun strategi yang matang, sehingga dalam operasi dilapangan akan
lebih terkoordinasi dengan strategi yang sudah dibangun sebelumnya. Oleh sebab
itu banyak pakar manajemen yang mengatakan bahwa manajemen strategi dan
manajemen operasi adalah dua hal yang harus berhubungan jika ingin mencapai
suatu tujuan, dengan kata lain manajemen strategi yang kurang baik tentukan
akan menimbulkan dampak bagi operasi (pelaksanaan) suatu tujuan dimasa depan,
dan sebaliknya. Manajemen strategi
dalam dunia pendidikan bisa kita ibaratkan sebagai sebuah upaya membangun input
untuk menghasilkan output, input dalam dunia pendidikan adalah berupa tenaga
pengajar/ dosen yang berkualitas, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan,
administrasi yang baik, sedangkan outputnya adalah berupa lulusan suatu
instansi pendidikan yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Untuk
mencapai output ini, dibutuhkan suatu proses, dalam tulisan ini kita sebutkan
sebagai proses manajemen operasi. Pembangunan dunia pendidikan saat ini
membutuhkan manajer strategi dan operasi yang mampu mengidentifikasi apa yang
harus dilakukan sekarang untuk meraih masa depan yang diharapkan, untuk itu
manajer strategi dan operasi tersebut harus mengetahui kekuatan, kelemahan,
ancaman dan tantangan yang ada saat ini,dan masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Dwiningsih,N,
2001. Strategi Operasi dalam Lingkungan Global,STEKPI,Jakarta
Ishak, 2007. Pengantar Manajemen
Operasi (E-Learning),
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Medan (http: Libraryusu.ac.id)
Nisjar,K.
Dan Winardi, 1997. Manajemen Strategik. Penerbit Mandar Maju. Bandung
Purnomo,H.S dan Zulkieflimansyah,1999. Manajemen
Strategi Sebuah Konsep Pengantar, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta.
Sihombing,U. 2000, Pendidikan Luar Sekolah,Manajemen
Strategi, Konsep,Kiat dan Pelaksanaan. Penerbit: P.D. Mahkota,Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar