Analisa
SWOT
SWOT
adalah singkatan dari Strengths,
Weaknesses, Opportunities and Threats (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Ancaman). Analisa SWOT sudah menjadi
alat umum yang digunkan dalam
perencanaan startegis pendidikan, namun ia tetap merupakan alat yang efektif
dalam menempatkan potensi institusi. SWOT dapat dibagi kedalam dua elemen
~analisa internal yang berkonsentrasi
pada prestasi institusi itu sendiri, dan analisa lingkungan.
Uji
kekuatan dan kelemahan pada dasarnya merupakan audit internal tenteng seberapa
efektif performa institusi. Sementara peluang dan ancaman berkonsentrasi pada
konteks eksternal atau lingkungan tempat sebuah institusi beroperasi. Analisa SWOT
bretujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal tersebut diatas. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.
Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalakan kekuatan, meminimalkahn
ancaman, mereduksikan ancaman dan membangun peluang.
Aktivitas
SWOT dapat di perkuat dengan menjamin analisa tersebut pada kebuahan pelanggan
pada konteks kompetitif tempat institusi beroperasi. Ini adalah dua varibel
kunci dalam membangun atau mengembangakan strategi jangkan panjang institusi.
Strategi ini harus di kembangkan dengan berbagai metode yang dapat memungkinkan
intitusi mampu mempertahankan diri dalam menghadapi kompetisi serta mampu
memaksimalkan daya tariknya bagi para pelanggan. Jika pengujian tersebut dipadu
dengan pengujian misi dan nilai, maka akan ditemukan sebuah identitas yang
berbeda dari para pesaingnya. Begitu sebuah identitas distingtif mampu
dikembangkan dalam sebuah institusi, maka karakteristik mutu dalam dalam
institusi tersebut akan menjadi lebih mudah di identifikasi.
Kekuatan
|
Kelemahan
|
ü Sebuah
rekruitmen yang kuat
ü Tim manajemen
yang antusias
ü Unit ekstra
kurikuler seperti music, seni dan darma yang kuat
ü Dukungan orang
tua yang baik
ü Moral staf
yang baik
ü Dukunga
pimpinan institusi
|
ü Bangunan lama
dalam kondisi jelek
ü Usia rata-rata
staf yang teralu tinggi
ü Kurangnya
fasilitas parkir
ü Anggaran
belanja yang tidak cukup
ü Fasilitas
olahraga yang tidak cukup
|
Peluang
|
Hambatan
|
ü Bergabung
dengan institusi local dengan tempat dengan yang baik dan reputasi yang
sedang-sedang saja
ü Membangun
reputasi dalam olahraga
ü Bergairah
untuk mendirikan institusi baru
ü Peluang untuk
mengembangkan keahlian para staf untuk
meningkatkan daya tawar
ü Institusi yang
sudah melakukan penggabungan dapat menarik penyandang dana baru
|
ü Kehilang
indentitas, kekuatan dan reputasi
ü Resiko
kehingan guru pengalaman akibat pensiun dini
ü Etos kerja
lain munkin menjadi dominan
ü Kemungkinan
kehilangan dukungan Pimpinan Institusi
|
Peristiwa Kunci
Factor-faktor
penting sebuah kesuksesan, kadangkala disebut peristiwa kunci, adalah indicator
yang menyakut hal-hal apa saja yang harus di capai oleh sebuah institusi yang
ingin memenuhi kepuasan pelanggan dan statemen misinya. Faktor-faktor tersebut
adalah tahap lanjut proses strategi dan memberikan sebuah panduan tentang
karakteristik inti mutu institusi. Ia serupa tapi tidak identik dengan
indicator prestasi pada umumnya. Indicator prestasi biasanya muncul dari pihak
ekternal dan tidak berhubungan secara spesifik dengan statemen misi atau
keperluan pelanggan sebuah institusi. Sementara factor-faktor penting
kesuksesan adalah aktifitas kunci yang digunakan institusi dalam mengidentifikasi
diri. Daftar factor penting kesuksesan sebuah isntitusi bisa menyeratakan
ukuran-ukuran eksternal seperti kepuasan pelanggan atau rekasi terhadap sebuah
kebutuhan komunitas serta indikator-indikator internal seperti jumlah peningkat
staf profesional atau kesuksesan operasi
tim. Tujuan dari membuat daftar faktor-faktor penting kesuksesan tersebut
adalah untuk berkonsentrasi pada kata “penting” dan “kesuksesan”. Faktor-faktor
tersebut harus menyoroti apa yang harus di capai jika institusi tersebut ingin menjalankan mutu terpadu.
Faktor-faktor
penting kesuksesan internal bisa mencakup :
·
System penerimaan yang mudah
·
Bentuk pembelajaran yang memenuhi
kebutuhan pelajar
·
Tim yang berfungsi secara tepat
·
Nilai rata-rata ujian meningkat
·
Berkembangnya nilai-nilai social,
personal, cultural, dan etika dalam diri pelajar
·
Meningkatkan strategi pembelajaran dan
pengajaran
·
Terlibatnya mayoritas staf dalam tim
peningkatan
·
Meningkatkan tingkat kemajuan, misalnya
dalam hal pekerjaan dan pedidikan tinggi atau pendidikan lanjut
Faktor-faktor penting kesuksesan internal
bisa termasuk :
·
Menigkatnya akses terhadap institusi
·
Meningkatnya kepuasan pelanggan yang
dibuktikan melalui survey
·
Meningkatnya pasar
·
Meningkatnya kepercayaan golongan
minoritas atau kelompok yang belum maju
·
Reaksi yang semakin besar terhadap
kebutuhan komuniatas
·
Hubungan yang semakin kuat dengan dunia
industry dan pelanggan
Rencana Starategis
Rencana
stategis, kadangkala disebut dengan rencana pengembnagan usaha atau institusi,
yang merinci tolak ukur-tolak ukur yang digunakan institusi dalam mencapai
misinya. Rencana strategi biasanya disusun dalam skala waktu menengah di atas
tiga tahun. Tujuannya adalah untuk memberi sebuah pedoman dan arahan pada
institusi. Akan tetapi, rencana tersebut bukanlah merupakan instrument yang
kaku. Ia harus di modifikasi jika peristiwa penting, baik internal maupun
eksternal, membutuhkannya. Dalam sebuah pasar pendidikan yang kompetitif,
produksi rencana strategis adalah hal yang sangat penting. Tanpa rencana tersebut
institusi akan menjadi kurang terarah.
Ketika analisa misi, nilai-nilai, SWOT
dan faktor kesuksesan telah dilakukan, maka rencana strategis harus segera
mengarah sejumlah isu-isu kunci yang muncul. Setiap institusi harus menetukan :
Identifikasi Pasar :
Hal
ini perlu dilakukan karena pasar meberikan latar belakang yang penting bagi rencana strategis.
Tingkat Prosentase Yang Ingin
Dimasuki Sebuah Institusi :
Sebuah
institusi harus memiliki target tingkat prosentase pasar yang harus mereka
capai.
Portofolio Layanan :
Hal
ini harus dihubungkan secara dekat dengan identifikasi pasar dan tingkat
prosentase pasar. Tanpa portofolio dan pogram yang tepat, intitusi tidak
mungkin dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengembangan Portofolio
:
Jika
institusi tidak memiliki program yang membantunya dalam meraih pasar yang
ditargetkan, maka jelas institusi tersebut membutuhkan srategi dan skala waktu
untuk mengembangkanya. Pengembangan tersebut tidak hanya akan mencakup
program-program baru, namun juga mencakup cara baru dan fleksibel dalam
menjalankan program yang sebelumnya sudah ada.
Mengembangakan Startegi
Instutisional Jangka Panjang
Ada
beberapa startegi umum yang bisa diadaptasi organisasi setelah mereka berhasil
layanan dan pasar yang mereka operasikan. Ada tiga pilihan strategi pemarasan
umum yang bisa diikuti oleh setiap institusi yaitu :
a. Strategi
Biaya Rendah:
Strategi
ini menurut sebuah organisasi untuk menjadi institusi yang memiliki biaya
paling rendah dalam pasarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi, penghematan waktu, control yang ketat terhadap biaya, dan lain-lain.
Manfaat strategi ini adalah bahwa ia dapat mengarahklan sumberdaya pada
beberapa wilayah yang di identifikasi sebagai mutu menurut pandangan pelanggan.
Walaupun demikian, harga yang paling rendah tidak menjamin kesuksesan. Banyak
pelanggan mau membayar mutu dengan harga yang lebih mahal. Mutu tidak boleh
dikorbankan hanya demi menurunkan biaya. Dalam pendidikan dimana layanan
diberikan secara cuma-cuma, strategi ini tidak tampak sempurna pada kesan
pertama. Walaupun demikan, sebagai contoh, sebuah sekolah yang dapat mengontrol
atau menghemat skala biaya, akan memiliki jumlah lebih untuk di manfaatkan
sesuai dengan yang di inginkan. Hasil dari pemanfaatan sumberdya-sumberdaya
yang efektif bisa memberi sisi-sisi kompetitif pada institusi.
b. Startegi
pembedaan:
Yaitu
strategi yang menuntut institusi untuk menjadi unik dalam bebrapa hal
dibandingkan para pesaingnya. Dalam pasar komersial, ini dapat menentukan perusahaan
dalam menentukan harga premium. Dalam pendidikan, kelebihan strategi tersebut
adalah bisa menarik pelajar, dan sebuah ciri yang unik dapat memudahkan
institusi dalam memperoleh sunber-sumber dana alternative.
c. Strategi
focus:
Strategi
ini mencakup konsentrasi pada sebuah wilayah geografis, kelompok pelanggan,
atau segmen pasar tertentu. Ia adalah sebuah strategi pembedaan melalui
segmentasi pasar. Dengan target tertentu institusi akan menyesesuaikan
program-programnya agar lebih dekat dengan kebutuhan kelompok-kelompok target.
Sebagaima halnya strategi lain, strategi ini juga bertujuan untuk memperoleh
kemajuan kompetitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar