Translate

Laman

Kamis, 06 Desember 2012

Analisa SWOT


Analisa SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman). Analisa SWOT sudah menjadi  alat umum  yang digunkan dalam perencanaan startegis pendidikan, namun ia tetap merupakan alat yang efektif dalam menempatkan potensi institusi. SWOT dapat dibagi kedalam dua elemen ~analisa internal  yang berkonsentrasi pada prestasi institusi itu sendiri, dan analisa lingkungan.
Uji kekuatan dan kelemahan pada dasarnya merupakan audit internal tenteng seberapa efektif performa institusi. Sementara peluang dan ancaman berkonsentrasi pada konteks eksternal atau lingkungan tempat sebuah institusi beroperasi. Analisa SWOT bretujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal tersebut diatas.  Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalakan kekuatan, meminimalkahn ancaman, mereduksikan ancaman dan membangun peluang.
Aktivitas SWOT dapat di perkuat dengan menjamin analisa tersebut pada kebuahan pelanggan pada konteks kompetitif tempat institusi beroperasi. Ini adalah dua varibel kunci dalam membangun atau mengembangakan strategi jangkan panjang institusi. Strategi ini harus di kembangkan dengan berbagai metode yang dapat memungkinkan intitusi mampu mempertahankan diri dalam menghadapi kompetisi serta mampu memaksimalkan daya tariknya bagi para pelanggan. Jika pengujian tersebut dipadu dengan pengujian misi dan nilai, maka akan ditemukan sebuah identitas yang berbeda dari para pesaingnya. Begitu sebuah identitas distingtif mampu dikembangkan dalam sebuah institusi, maka karakteristik mutu dalam dalam institusi tersebut akan menjadi lebih mudah di identifikasi.
Kekuatan
Kelemahan
ü  Sebuah rekruitmen yang kuat
ü  Tim manajemen yang antusias
ü  Unit ekstra kurikuler seperti music, seni dan darma yang kuat
ü  Dukungan orang tua yang baik
ü  Moral staf yang baik
ü  Dukunga pimpinan institusi
ü  Bangunan lama dalam kondisi jelek
ü  Usia rata-rata staf yang teralu tinggi
ü  Kurangnya fasilitas parkir
ü  Anggaran belanja yang tidak cukup
ü  Fasilitas olahraga yang tidak cukup
Peluang
Hambatan
ü  Bergabung dengan institusi local dengan tempat dengan yang baik dan reputasi yang sedang-sedang saja
ü  Membangun reputasi dalam olahraga
ü  Bergairah untuk mendirikan institusi baru
ü  Peluang untuk mengembangkan keahlian para staf  untuk meningkatkan daya tawar
ü  Institusi yang sudah melakukan penggabungan dapat menarik penyandang dana baru
ü  Kehilang indentitas, kekuatan dan reputasi
ü  Resiko kehingan guru pengalaman akibat pensiun dini
ü  Etos kerja lain munkin menjadi dominan
ü  Kemungkinan kehilangan dukungan Pimpinan  Institusi
Peristiwa Kunci
Factor-faktor penting sebuah kesuksesan, kadangkala disebut peristiwa kunci, adalah indicator yang menyakut hal-hal apa saja yang harus di capai oleh sebuah institusi yang ingin memenuhi kepuasan pelanggan dan statemen misinya. Faktor-faktor tersebut adalah tahap lanjut proses strategi dan memberikan sebuah panduan tentang karakteristik inti mutu institusi. Ia serupa tapi tidak identik dengan indicator prestasi pada umumnya. Indicator prestasi biasanya muncul dari pihak ekternal dan tidak berhubungan secara spesifik dengan statemen misi atau keperluan pelanggan sebuah institusi. Sementara factor-faktor penting kesuksesan adalah aktifitas kunci yang digunakan institusi dalam mengidentifikasi diri. Daftar factor penting kesuksesan sebuah isntitusi bisa menyeratakan ukuran-ukuran eksternal seperti kepuasan pelanggan atau rekasi terhadap sebuah kebutuhan komunitas serta indikator-indikator internal seperti jumlah peningkat staf profesional  atau kesuksesan operasi tim. Tujuan dari membuat daftar faktor-faktor penting kesuksesan tersebut adalah untuk berkonsentrasi pada kata “penting” dan “kesuksesan”. Faktor-faktor tersebut harus menyoroti apa yang harus di capai jika institusi  tersebut ingin menjalankan mutu terpadu.
Faktor-faktor penting kesuksesan internal bisa mencakup :
·         System penerimaan yang mudah
·         Bentuk pembelajaran yang memenuhi kebutuhan pelajar
·         Tim yang berfungsi secara tepat
·         Nilai rata-rata ujian meningkat
·         Berkembangnya nilai-nilai social, personal, cultural, dan etika dalam diri pelajar
·         Meningkatkan strategi pembelajaran dan pengajaran
·         Terlibatnya mayoritas staf dalam tim peningkatan
·         Meningkatkan tingkat kemajuan, misalnya dalam hal pekerjaan dan pedidikan tinggi atau pendidikan lanjut

  Faktor-faktor penting kesuksesan internal bisa termasuk :
·         Menigkatnya akses terhadap institusi
·         Meningkatnya kepuasan pelanggan yang dibuktikan melalui survey
·         Meningkatnya pasar
·         Meningkatnya kepercayaan golongan minoritas atau kelompok yang belum maju
·         Reaksi yang semakin besar terhadap kebutuhan komuniatas
·         Hubungan yang semakin kuat dengan dunia industry dan pelanggan



Rencana Starategis
Rencana stategis, kadangkala disebut dengan rencana pengembnagan usaha atau institusi, yang merinci tolak ukur-tolak ukur yang digunakan institusi dalam mencapai misinya. Rencana strategi biasanya disusun dalam skala waktu menengah di atas tiga tahun. Tujuannya adalah untuk memberi sebuah pedoman dan arahan pada institusi. Akan tetapi, rencana tersebut bukanlah merupakan instrument yang kaku. Ia harus di modifikasi jika peristiwa penting, baik internal maupun eksternal, membutuhkannya. Dalam sebuah pasar pendidikan yang kompetitif, produksi rencana strategis adalah hal yang sangat penting. Tanpa rencana tersebut institusi akan menjadi kurang terarah.
Ketika analisa misi, nilai-nilai, SWOT dan faktor kesuksesan telah dilakukan, maka rencana strategis harus segera mengarah sejumlah isu-isu kunci yang muncul. Setiap institusi harus menetukan :
Identifikasi Pasar :   
Hal ini perlu dilakukan karena pasar meberikan latar belakang yang  penting bagi rencana strategis.
Tingkat Prosentase Yang Ingin Dimasuki Sebuah Institusi :
Sebuah institusi harus memiliki target tingkat prosentase pasar yang harus mereka capai.
Portofolio Layanan :
Hal ini harus dihubungkan secara dekat dengan identifikasi pasar dan tingkat prosentase pasar. Tanpa portofolio dan pogram yang tepat, intitusi tidak mungkin dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengembangan Portofolio :
Jika institusi tidak memiliki program yang membantunya dalam meraih pasar yang ditargetkan, maka jelas institusi tersebut membutuhkan srategi dan skala waktu untuk mengembangkanya. Pengembangan tersebut tidak hanya akan mencakup program-program baru, namun juga mencakup cara baru dan fleksibel dalam menjalankan program yang sebelumnya sudah ada.

Mengembangakan Startegi Instutisional Jangka Panjang
Ada beberapa startegi umum yang bisa diadaptasi organisasi setelah mereka berhasil layanan dan pasar yang mereka operasikan. Ada tiga pilihan strategi pemarasan umum yang bisa diikuti oleh setiap institusi yaitu :
a.      Strategi Biaya Rendah:
Strategi ini menurut sebuah organisasi untuk menjadi institusi yang memiliki biaya paling rendah dalam pasarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, penghematan waktu, control yang ketat terhadap biaya, dan lain-lain. Manfaat strategi ini adalah bahwa ia dapat mengarahklan sumberdaya pada beberapa wilayah yang di identifikasi sebagai mutu menurut pandangan pelanggan. Walaupun demikian, harga yang paling rendah tidak menjamin kesuksesan. Banyak pelanggan mau membayar mutu dengan harga yang lebih mahal. Mutu tidak boleh dikorbankan hanya demi menurunkan biaya. Dalam pendidikan dimana layanan diberikan secara cuma-cuma, strategi ini tidak tampak sempurna pada kesan pertama. Walaupun demikan, sebagai contoh, sebuah sekolah yang dapat mengontrol atau menghemat skala biaya, akan memiliki jumlah lebih untuk di manfaatkan sesuai dengan yang di inginkan. Hasil dari pemanfaatan sumberdya-sumberdaya yang efektif bisa memberi sisi-sisi kompetitif pada institusi.
b.      Startegi pembedaan:
Yaitu strategi yang menuntut institusi untuk menjadi unik dalam bebrapa hal dibandingkan para pesaingnya. Dalam pasar komersial, ini dapat menentukan perusahaan dalam menentukan harga premium. Dalam pendidikan, kelebihan strategi tersebut adalah bisa menarik pelajar, dan sebuah ciri yang unik dapat memudahkan institusi dalam memperoleh sunber-sumber dana alternative.
c.       Strategi focus:
Strategi ini mencakup konsentrasi pada sebuah wilayah geografis, kelompok pelanggan, atau segmen pasar tertentu. Ia adalah sebuah strategi pembedaan melalui segmentasi pasar. Dengan target tertentu institusi akan menyesesuaikan program-programnya agar lebih dekat dengan kebutuhan kelompok-kelompok target. Sebagaima halnya strategi lain, strategi ini juga bertujuan untuk memperoleh kemajuan kompetitif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arifatul annas. Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.